Manusia hidup di Bumi ini sebagai sebuah elemen yang relatif yang tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor yang mengikat dari tingkah laku Bumi. Bumi yang terus bergerak yang mengakibatkan dirinya sendiri mengalami perubahan-perubahan yang signifikan terhadap dirinya sendiri. Gerakan memutar terhadap porosnya dilakukan semata-mata untuk menjaga dirinya tetap dalam track yang benar dengan berbagai maksud. Pun demikian dengan gerakannya yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu semata-mata juga untuk menjaga entitasnya sebagai benda langit yang berimplikasi pada eksistensi jagat raya. Tingkah laku Bumi semacam ini yang berakibat pada perubahan waktu dan perubahan kedudukan. Gerakan entitas semacam ini juga berlaku dengan semua makhluk Bumi.
Rimba Akal
Meneropong Alam dengan Akal
Kamis, 20 Desember 2012
Selasa, 18 Desember 2012
Kuno Bukan Jelek
Kata "Kuno" sedikit demi sedikit mengalami peyorasi pada akhir-akhir ini. Mengalami peyorasi karena kuno selalu dikaitkan dengan hal-hal yang berbau negatif. Contoh, orang mengartikan kuno sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman. Selain itu Kuno identik dengan nilai jual rendah, tidak trending, dan kolot, dan bahkan ada yang mengartikannya jelek. Padahal jika kita telisik lebih jauh "kuno" tidak sama dengan hal-hal yang seperti itu. Arti kata "Kuno" adalah dari zaman dahulu (KBBI). Jika kita telisik lebih jauh, kata ini mengandung makna nilai yang begitu dalam untuk dicermati. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut yang akan diulas satu persatu.
![]() |
Bangga Menggunakan Bahasa Indonesia |
Minggu, 16 Desember 2012
Analisa Vibrasi Mesin Ventilasi di PT. Freeport Indonesia
PT. Freeport Indonesia merupakan anak perusahaan dari
dari PT. FCX yang berkantor di Amerika Serikat. PT. Freeport Indonesia bergerak
dalam bidang eksplorasi tambang.Perusahaan ini berlokasi di Kabupaten Mimika,
Papua. Wilayah operasi PT. Freeport Indonesia terbentang dari Portside yang
terletak di bibir pantai Mimika hingga ke utara sampai dengan tambang Grasberg
yang memiliki panjang wilayah operasi kurang lebih 90 Mil. Perusahaan tambang
ini memiliki produksi utama yaitu Tembaga dan Emas.
Perusahaan ini
memiliki 2 jenis areal pertambangan yaitu openpit
dan closepit. Tambang openpit ini disebut tambang Grasberg
yang memiliki ketinggian + 4500 DPL. Sedangkan untuk tambang closepit disebut dengan tambang Underground
yang terletak di bawah tanah dengan ketinggian + 4000 DPL.
Kondisi tambang Underground yang terletak di bawah
tanah memerlukan system ventilasi yang cukup sebagai pertukaran udara di dalam
tambang. Udara yang bersih di dalam tambang akan berpengaruh pada proses
produksi karena menyangkut kesehatan dan keselamatan kerja dari karyawan. Udara
kotor/debu yang dihasilkan dari proses peledakan(blasting) menambah kondisi udara yang buruk dalam ruangan bawah
tanah ini. Dari kondisi tersebut perusahaan ini menempatkan Ventilation Fan Machine dengan jumlah 12 buah sebagai sistem
ventilasinya. Ventilation Fan Machine tersebut
memiliki daya antara 725 kW s/d 4,1 MW.
Perjalanan Berliku Menuju Tembagapura
Perjalan kali ini sungguh berbeda dengan perjalanan sebelumnya. Perjalanan yang baru pertama kali menuju kota antah barantah dalam rangka tolabul ilmi sebagai seorang engineer muda. Dengan berangkat seorang diri memantapkan tekat itu.
Bandara Juanda Surabaya
Singkat cerita saya sudah di Bandara Juanda pukul 21.00 WIB pada tanggal 3 Juli 2012. langkah yang pertama yang saya ambil adalah mengambil tiket di counter Air Fast, sesuai dengan petunjuk yang diberikan Departemen QMS PT. Freeport Indonesia yang disampaikan melalui email 2 minggu yang lalu. langkah selanjutnya adalah antri untuk check identitas sebelum boarding pass. sekitar satu jam untuk melakukan step ini. setelah Selesai saya menunggu waktu untuk boarding pass, jam menunjukkan pukul 22.00 WIB. Alhasil saya menunggu di selasar pemberangkatan domestik yang lumayan sepi, karena toko-toko yang ada di bandara sudah tutup. Praktis di selasar hanya ada calon-calon penumpang yang akan pergi ke Timika, karena pesawat Air Fast adalah pesawat milik perusahaan yang khusus untuk sarana transportasi karyawan PT. Freeport Indonesia untuk melakukan cuti atau dinas perusahaan.
Bandara Juanda Surabaya
Singkat cerita saya sudah di Bandara Juanda pukul 21.00 WIB pada tanggal 3 Juli 2012. langkah yang pertama yang saya ambil adalah mengambil tiket di counter Air Fast, sesuai dengan petunjuk yang diberikan Departemen QMS PT. Freeport Indonesia yang disampaikan melalui email 2 minggu yang lalu. langkah selanjutnya adalah antri untuk check identitas sebelum boarding pass. sekitar satu jam untuk melakukan step ini. setelah Selesai saya menunggu waktu untuk boarding pass, jam menunjukkan pukul 22.00 WIB. Alhasil saya menunggu di selasar pemberangkatan domestik yang lumayan sepi, karena toko-toko yang ada di bandara sudah tutup. Praktis di selasar hanya ada calon-calon penumpang yang akan pergi ke Timika, karena pesawat Air Fast adalah pesawat milik perusahaan yang khusus untuk sarana transportasi karyawan PT. Freeport Indonesia untuk melakukan cuti atau dinas perusahaan.
![]() |
Pesawat yang saya tumpangi menuju Timika |
Sabtu, 15 Desember 2012
Kekayaan Alam Papua Membutakan Belanda
Di awali ekspedisi tim geolog Belanda yang dipimpin oleh Jean-Jacques Dozy yang dilakukan pada tahun 1936 di pedalaman Papua, sekitaran Pegunungan Jayawijaya. Dozy menemukan sebuah gunung yang ditengarai sebagai gunung yang menyimpan cadangan tembaga terbesar di dunia pada waktu itu. Tambang itu dinamainya tambang “Ertsberg” yang berarti Gunung Bijih. Tiga tahun setelahnya, 1939, temuan Dozy ini dimuat dalam majalah Geologi Belanda.
Tahun 1945 pun menjadi hadiah tebesar bangsa ini yang menyatakan bahwa Indonesia terbebas dari segala bentuk kolonialisme dari barat dan timur.
Langganan:
Postingan (Atom)